Selasa, 21 April 2020

Resume Materi Ajar Siaran TVRI Tingkat SMA/SMK 4 LPPM RI

Srikandi Indonesia
Nama lengkapnya adalah, maria josephine carherine maramis,ia lahir di kema, minahasa utara,  sulawesi utara.
Tanggal lahirnya 1 desember 1872
Meninggalnya di maumbi, kalawat,  minahasa utara,  sulawesi utara 22 april 1924 pada umur 51 tahun.
Maria walanda maramis seorang pahlawan nasional  indonesia karena usahanya untuk  mengembangkan keadaan wanita di indonesia pada permulaan abad ke 20

Kedua adalah Laksamana Keumalahayti
Adalah saalh seorang perempuan pejuang yang berasal dari kesultanan aceh.
Ayahnya bernama laksamaan mahmud syah kakeknya dari garis ayahny adalah laksamana muhammad said syah putra dari sultan salahudin syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M
Adapun sultan salahuddin adalah putra dari sultan ibrahim ali mughayat syah 1513-1530M yang merupakan pendiri  kerajaan aceh darussalam

Resume Materi Ajar Siaran TVRI Tingkat SMA/SMK 4 LPPM RI

Sudut istimewa merupakan sudut-sudut dengan perbandingan trigonometri yang dapat ditentukan nilainya tanpa menggunakan kalkulator atau tabel.

Ada empat sudut yang menjadi sumbu pada diagram kartesius yaitu 90 derajat, 180 derajat, 270 derajat, dan 360 derajat merupakan sudut istimewa
Kemudian pada kuadran 1, sudut istimewa yang adalah 35 derajat, 45 derajat, dan 60 derajat. Ketiga sudut ini harus selalu kita ingat, sebab ketiganya menjadi dasar dari sudut istimewa di kuadran2 lain.

Di kuadran II, sudut istimewa bisa kita dapatkan dengan menjumlahkan 90 derajat dengan 30, 45, dan 60 derajat. Kemudian di kuadran III, sudut istimewa bisa kita dapatkan dengan menjumlahkan 180 + 30, 45, dan 60 derajat. Sementara di kuadran IV, sudut istimewa bisa kita dapatkan dengan menjumlahkan 270 + 30, 45 dan 60 derajat.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa sudut istimewa adalah 0, 30, 45, 60, 90, 120, 135, 150, 180, 210, 225, 240, 270, 300, 315, 330, serta 360 derajat.

Contoh soal dan pembahasan:

Apakah sudut 220 derajat merupakan sudut istimewa? Perhatikan diagram kartesius berikut ini :
Informasi : 220 derajat lebih besar dari 180 derajat, namun lebih kecil 270 derajat, yang artinya jika kita lihat pada diagram diatas, 220 derajat berada di kuadran III.

Untuk mengetahui apakah 220 derajat merupakan sudut istimewa atau bukan, kita sebenarnya cukup menghitung selisih sudut dari sumbu x yang berdekatan atau dalam kasus ini, kita menghitung selisih antara 220 derajat dan 180 derajat.

Jika selisihnya adalah 0, 30, 45 60, atau 90 derajat, maka sudut tersebut adalah sudut istimewa. Selisih antara 220 derajat dan 180 derajat adalah 40 derajat. Hal ini berarti 220 bukanlah sudut istimewa.

Sabtu, 18 April 2020

Resume Materi Ajar Siaran TVRI Tingkat SMA/SMK 4 LPPM RI

Budaya Saya Peninggalan Candi di Sumatera Barat


Banyak orang tidak tahu bahwa di Sumatera Barat yang dikenal sebagai daerah adat Basan Disyarat dan syarat basan di al-qur'an banyak dipengaruhi budaya dengan pengaruh hindu budha. Sebelum agama islam masuk atau bersama pengaruh islam masuk ke wilayah sumatera barat sudah berkembang pengaruh hindu budha, pengaruh hindu budha ini bisa kita lihat dari peninggalannya seperti prasasti dan candi. Kita menemukan candi dan prasasti ini di beberapa kabupaten seperti Dharmasraya, pasaman, tanah datar, serta agam.

Kabupaten dharmasraya adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera barat indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah kerajaan melayu dengan nama ibukota nya pulau punju. Nama dharmasraya boleh jadi tidak sepopuler kota padang, pun tidak setenar kota bugis tinggi dengan tiang gagangnya namun di kabupaten yang terletak di Sumatera barat itulah tersimpan situs sejarah ibu kota kerajaan melayu abad ke 13. Candi² peninggalan kerajaan melayu yang bersemayam ratusan tahun di kabupaten dharmasraya baru bisa dinikmati setelah memahi kisah dari ahli sejarah atau pewaris kerajaan. Bangunan candi di dharmasraya yang hampir seluruh nya tidak utuh merupakan salah satu simbol kerajaan melayu sekita abad ke 13. Nama kabupaten ini diambil dari manuskrip yang terdapat pada prasasti padangroco, dimana pada prasasti itu disebutkan dharmasraya sebagai ibu kota dari kerajaan melayu waktu itu. Kerajaan ini muncul setelah kejatuhan kerajaan sriwijaya pada abad 13 dan 14 dimana daerah kekuasaan kerajaan ini merupakan wilayah kekuasaan kerajaan sriwijaya sebelumnya.

Diantara sungai-sungai hutan yang mengalir di sumatera Batang hari yang mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Sungai ini merupakan sungai terpanjang masuk sampai kedaerah kedalaman Sumatera barat sampai wilayah Jambi sebagai seluknya. Disepanjang sungai Batang hari ini diwilayah kabupaten dharmasraya provinsi Sumatera barat banyak di temukan situs-situs purbakala hasil peninggalan kerajaan melaya dharmasraya yang pernah berdiri pada abad ke 13.

1.Candi Padangroco



Candi padangroco pada saat ini kita sudah melajukan kegiatan esktrafasi hingga pemugaran. Pada saat ini candi yang sudah di bugar itu ada tiga buah candi yang sudah dari balai pelestarian cagar budaya satu sanggat ini melakukan kegiatan pembugaran. 
Candi padangroco, lokasi candi sendiri berada di sebuah pulau yang di pisahkan oleh sebuah sungai, dengan mana sungai dareh. Situs candi padangroco terletak di jorong sungai langsek karna galian siguntur kecamatan sibiung kabupaten dharmasraya. 
Candi di tepi sungai Batang hari ini tidak semewah candi prambanan yang bersiahkan ukiran di sepanjang dindingnya dan tidak terdapat patung budha seperti di candi borobudur. Candi yang di buat pada masyarakat hindu budha hanya tersusun dari batu bata tidak ada semen untuk merekatkan bata teknologi zaman dulu memanfaatkan air dan gesekan dua bata untuk mengencangkan cengkraman batu-batu dari tanah ini. 

2. Candi Pulau Sawah



Komplek candi pulau sawah berada dalam jorong pulau sawah karna galian siguntur kecamatan pulau punjo. Situs pulau sawah yang terletak sekitar 100 M diatas permukaan laut termasuk dalam hujan beriklim selalu basah sampai kering tengah tahun yang termasuk dalam subbioma hutan hujan tanah kering. Candi pulau sawah I teridiri dari sebuah bangunan jepang setinggi 2,4 meter, bangunan ini berbentuk kotak bersegi 20 yang masing - masing sisi nya tidak sama panjang. Tepat ditengah bangunan terdapat sebuah lubang besar berbentuk 4 persegi panjang dengan ukuran 2,06 × 1,82 meter dan kedalaman 2,4 meter. Pada bagian yang dianggap sebagai bagian depan dari situs ini terdapat sebuah lubang lagi dengan kedalaman yang sama tapi luarnya berbeda, lubang ini agak lebih kecil dari ukuran lubang sebelumnya berukuran 1,2 × 1,57 meter kedua lubang yang berbentuk persegi panjang ini diperkirakan dulunya merupan sebuah kolam tempat pemandian.
Candi pulau sawah II berjarak kira-kira 500 meter dari situs pulau sawah I. Bentuk asli bangunan ini tidak diketahui secara pasti situs ini ditemukan para arkeologi ditahun 1985 ketika ditemukan situs tertimbun gundukan tanah setinggi 5 meter, situs terdiri dari sebuah parit dengan ukuran luas 100 × 100 meter. Terdapat beberapa bangunan kecil-kecil yang diperkirakan sebagai kolam. Candi pulau sawah II diperkirakan merupakan sebuah komplek candi dimana didalamnya terdapat beberapa candi kecil dan kolam-kolam pemandian.

3.Candi Bukik Awang Maombiak



Terletak di kana galian si Guntur provinsi Sumatera barat, candi ini merupakan salah satu aset yang paling berharga. Untuk menuju lokasi candi tersebut butuh sedikit usaha ekstra akses transportasi menuju kesana dikatakan sangat sulit pasalnya di samping tidak ada angkutan umun namun bisa ditempuh dengan menyewa ojek. Candi bukik awang maombiak disiguntur selain sebagai detektor sejarah dari peradaban sungai Batang hari ratusan tahun silam,candi tersebut juga merupakan salah satu tujuan wisata sejarah di provinsi Sumatera barat. Menurut data sejarah candi tersebut di bangun dari abada ke 7 hingga abad ke 15, ditemukan arkeolog pada tahun 1985 dimana masih terdapat bentuk-bentuk sisa galian pertama ketika kelompok candi bukik awang maombiak pertama kali di temukan. 

4. Arca Bhairawa



Arca raksasa ini aslinya terletak dibukit ditengah persawahan di komplek percandian padangroco dharmasrya sumatera barat. Mengahadap ke arah timur dan dibawah nya mengalir sungai batang hari. Dulu di tempat strategis itu bhairawa dengan gagah berdiri memandang ke arah sungai batang hari, sehingga siapapun yang melewati sungai tersebut akan mudah melihatnya. Arca raksasa ini sempat roboh dan terkubur tanah hanya satu sisi bagian alas yang menjembul ke permukaan tanah, penduduk setempat yang tidak menyadari keberadaan arca itu menjadikan batu itu sebagai batu pengasah parang dan juga membuat lubang-lubang batu sebagai lesung untuk menumbuk padi, hingga kini pun bekas lubang itu dapat ditemukan pada sisi landasan arca ini.

5.Arca Amoghapasa


Bagian alas dan bagian arca ditukan segara terpisaha akan tetapi pastinya kedua bagian ini merupakan satu kesatuan yang dikirim dari Jawa oleh kertanegara. Bagian arca di temukan sekitar tahun 1880 an disitus prambahan yang terletak dekat sungai Langsa sekitar 10 km arah kehulu sungai Batang hari sedangkan bagian alas yang disebut dengan prasasti padangroco ditemukan kemudian pada tahun 1911 ditemukan di komplek percandian padangroco. Arca amoghapasa ini berukuran tinggi163 cm lebar 97-139 cm dan terbuat dari batu andesit. 

6. Komplek Percandian Tanjung Medan


Candi tanjung medan adalah situs purbakala yang terletak di dusun tanjung medan kecamatan panti kabupaten pasanan timur sumatera barat. Situs ini sudah lama diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar namun baru pada tahun 1990-an mulai pemugaran candi oleh pemerintah. Menurut perkiraan candi ini adalah peninggalan kebudayaan hindu atau budha hal ini dikuatkan dengan penamaan tempat dimana candi itu berada yang disebut 'biaro' berasal dari kata biara atau bihara. Penduduk disekitar candi ini saat ini semuanya beragama islam dan tidak mengetahui sejarah candi ini, kemungkinan pendiri candi ini pernah menetap disana untuk beberapa waktu sebelum akhirnya punah atau pergi meninggalkan kampung itu karena suatu sebab yang tidak diketahui. Beberapa waktu setelah ditinggalkan barulah datang leluhur penduduk yang ada sekarang.

Kamis, 16 April 2020

Resume Materi Ajar Siaran TVRI Tingkat SMA/SMK 4 LPPM RI


 

Lambang negara Indonesia dimulai setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Kemudian pada 16 November 1945 dibentuk Panitia Indonesia Raya, yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara dan Muhammad Yamin menjadi sekretaris umum. Panitia tersebut bertugas untuk menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk kajian 
Soekarno, Jambul Garuda dan Empu Tantular Garuda Indonesia memiliki proses yang relatif tak sebentar sebelum ditetapkan menjadi lambang negara. Termasuk soal penambahan jambul di kepala sang burung. Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, bagaimana Garuda Pancasila akhirnya ditetapkan sebagai lambang negara? Ada rangkaian proses yang relatif tak sebentar terkait dengan pertanyaan tersebut. Salah satunya diterangkan oleh Kementerian Luar Negeri.

Dalam situs resminya disebutkan, proses pembuatan lambang negara Indonesia dimulai setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Kemudian pada 16 November 1945 dibentuk Panitia Indonesia Raya, yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara dan Muhammad Yamin menjadi sekretaris umum. Panitia tersebut bertugas untuk menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk kajian tentang lambang negara. Lihat juga:Menhan Minta HTI Keluar dari Indonesia
Pada 30 Desember 1949, Sultan Hamid II diangkat menjadi menteri negara tanpa portofolio melalui keputusan presiden (Keppres) Republik Indonesia Serikat Nomor 2. Pengangkatan Sultan Hamid II tersebut dilakukan untuk melakukan perancangan lambang negara dan menyiapkan gedung parlemen RIS. Dalam sidang kabinet RIS kedua pada 10 Januari 1950, dibentuk Panitia Lambang Negara yang diketuai oleh Muhammad Yamin. Kemudian diadakan sayembara rancangan lambang negara yang dilakukan oleh pemerintah di bawah kementerian penerangan.


Dalam sayembara perancangan lambang negara tersebut, Menteri Penerangan mengumumkan ada dua kandidat rancangan lambang negara. Yaitu rancangan Sultan Hamid II dan Muhammad Yamin.
Akhirnya rancangan Sultan Hamid II berhasil menyingkirkan rancangan milik Muhammad Yamin. Dalam buku Bung Hatta Menjawab, Bung Hatta mengatakan usulan dari Muhammad Yamin ditolak karena terdapat sinar-sinar matahari dan menampakkan sedikit banyak disengaja atau tidak memiliki pengaruh Jepang.
Panitia tersebut bertugas untuk menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk kajian tentang lambang negara. Lihat juga:Menhan Minta HTI Keluar dari Indonesia Pada 30 Desember 1949, Sultan Hamid II diangkat menjadi menteri negara tanpa portofolio melalui keputusan presiden (Keppres) Republik Indonesia Serikat Nomor 2. Pengangkatan Sultan Hamid II tersebut dilakukan untuk melakukan perancangan lambang negara dan menyiapkan gedung parlemen RIS. Dalam sidang kabinet RIS kedua pada 10 Januari 1950, dibentuk Panitia Lambang Negara yang diketuai oleh Muhammad Yamin. Kemudian diadakan sayembara rancangan lambang negara yang dilakukan oleh pemerintah di bawah kementerian penerangan. Dalam sayembara perancangan lambang negara tersebut, Menteri Penerangan mengumumkan ada dua kandidat rancangan lambang negara. Yaitu rancangan Sultan Hamid II dan Muhammad Yamin. Akhirnya rancangan Sultan Hamid II berhasil menyingkirkan rancangan milik Muhammad Yamin. 

Dalam buku Bung Hatta Menjawab, Bung Hatta mengatakan usulan dari Muhammad Yamin ditolak karena terdapat sinar-sinar matahari dan menampakkan sedikit banyak disengaja atau tidak memiliki pengaruh Jepang. Soekarno, Jambul Garuda dan Empu TantularPenetapan lambang Garuda Pancasila memiliki proses yang cukup lama. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A. "Dari panitia lambang saat itu, ada dua orang yang terpilih, sebetulnya ada banyak, terpilih Muhammad Yamin dan Sultan Hamid II. Yamin kalah karena ada warna-warni Jepangnya. Rancangan awal yang dibuat oleh Sultan Hamid II adalah rancangan dengan bentuk dasar burung garuda yang memegang Perisai Pancasila. Dalam tulisan Turiman yang berjudul Menelusuri Jejak Lambang Negara dijelaskan bahwa ide perisai Pancasila itu muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara dan teringat dengan ucapan Soekarno.
Pandangan yang dimaksud adalah hendaknya lambang negara bisa melambangkan pandangan bangsa dan dasar negara Indonesia. Rancangan tersebut, kemudian disempurnakan dengan mendapatkan saran dari Ki Hajar Dewantara yang memberi masukan berupa gambar-gamabr sketsa garuda yang ada di berbagai candi di Jawa. Sultan Hamid II kemudian membandingkannya dengan gambar garuda yang berasal dari luar Jawa, yang terdapat di berbagai simbol kerajaan. Perbandingan tersebut menjadi dasar untuk membuat sketsa lambang negara RIS 1950 tahap pertama. Dalam rapat Panitia Lambang Negara yang berlangsung pada 8 februari 1950, sketsa lambang negara dari Sultan Hamid II masih mendapatkan beberapa revisi dari para angoota sehingga perlu dilakukan perbaikan kembali. Sultan Hamid II menyerahkan hasil revisi terakhir rancangannya kepada Soekarno pada 10 Februari 1950. Kemudian pada 11 Februari 1950, lambang Garuda diresmikan sebagai lambang negara

Memberikan Jambul
Soekarno pertama kali memperkenalkan lambang negara kepada publik pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes, Jakarta. Kemudian pada 20 februari 1950, lambang negara tersebut sudah terpasang di ruang sidang kabinet RIS yang berlangsung di Pejambon. "Garuda Pancasila yang kini tegar sebagai lambang negara adalah penyempurnaan dari gagasan desain Sultan Hamid ll,” tutur Rushdy. “Setelah mengalami revisi di sana-sini maka Garuda Pancasila yang kita sekarang diresmikan pada 11 Februari 1950 sebagai lambang negara.” Saat itu, lambang negara yang diperkenalkan adalah lambang Garuda yang masih berkepala gundul tersebut menjadi berjambul. Sultan Hamid II kemudian menyempurnakan lambang negara tersebut sesuai dengan saran Soekarno. Awal Maret, Soekarno kembali memberikan saran agar cengkeram pita yang mulanya di belakang agar dibalik. 20 Maret 1950, gambar Garuda Pancasila dengan arah cengkeram menghadap ke depan mendapat persetujuan dari Soekarno. Kemudian, Soekarno memerintah Dullah, si pelukis Istana, untuk melukis kembali gambar tersebut. Sultan Hamid kemudian kembali mendapat perintah dari Soekarno untuk menambah skala ukuran dan tata warna pada gambar lambang negara tersebut. Yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini. Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Hamid II diberhentikan pada 5 April 1950 karena diduga bersengkokol dengan Westerling dan APRA- nya. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.

BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (bahasa Jepang: 独立準備調査会 Hepburn: Dokuritsu Junbi Chōsa-kai, Nihon-shiki: Dokuritu Zyunbi Tyoosa-kai), lebih dikenal sebagai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (disingkat BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang. Pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando AD Ke-16 dan Ke-25 menyetujui pembentukan Badan Penyelidikan Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia. pada 1 Maret 1945. Karena kedua komando ini berwenang atas daerah Jawa (termasuk Madura) dan Sumatra. BPUPKI hanya dibentuk untuk kedua wilayah tersebut, sedangkan di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur yang dikuasai komando AL Jepang tidak dibentuk badan serupa

Pendirian badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945,[2] tetapi badan ini baru benar-benar diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.
Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai, dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda[3], terdiri dari: 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatra, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang asal etnis Tionghoa. 

Panitia Sembilan adalah kelompok yang dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945, diambil dari suatu Panitia Kecil ketika sidang pertama BPUPKI. Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila. Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)

Sejarah Hari Lahirnya Pancasila
- 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945. Bagaimana sejarahnya? Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidangnya yang pertama dari 29 Mei dan selesai tanggal 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat. Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.


Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Lalu dibentuklah Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Soekarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI. Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Soekarno itu berisi Lahirnya Pancasila.


Resume Materi Ajar Siaran TVRI Tingkat SMA/SMK 4 LPPM RI




Trigonometri merupakan sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga, contohnya seperti sinus, cosinus, dan tangen. Kali ini kita akan mempelajari tentang nilai perbandingan trigonometri dari suatu sudut. Supaya bisa mempelajari nilai perbandingan ini, kalian diharuskan untuk memahami konsep sudut ber-relasi. Untuk memahami konsep tersebut simak penjelasan berikut ini 

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = "tiga sudut" dan metron = "mengukur")[1]adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di masa Hellenistik pada abad ke-3 SM dari penggunaan geometri untuk mempelajari astronomi.
Pada abad ke-3 Masehi astronom pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan sudut-sudut dari segitiga siku-siku antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini dia, jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut dan panjang dapat ditentukan secara algoritme. Penghitungan ini didefiniskan menjadi fungsi trigonometrik dan saat ini menjadi dalam bagian matematika murni dan terapan: contohnya untuk menganalisa metode dasar seperti transformasi fourieratau gelombang persamaan, menggunakan fungsi trigonometrik untuk memahami fenomena hal yang berhubungan dengan lingkaran melalui banyak penggunaan dibidang yang berbeda seperti fisika, teknik mesin dan listrik, musik dan akustik, astronomi, dan biologi. Trigonometri juga memiliki peranan dalam menemukan surveying.
Trigonometri mudah dikaitkan dalam bidangsegitiga siku-siku (yang setiap dua ukuran sudut sama dengan satu sudut 90 derajat). Peranan untuk bukan segitiga siku-siku ada, tapi, sejak segitiga yang bukan siku-siku dapat dibagi menjadi dua segitiga siku-siku, banyak masalah yang dapat diatasi dengan penghitungan segitiga siku-siku. Karena itu sebagian besar penggunaan berhubungan dengan segitiga siku-siku. Satu pengecualian untuk ini spherical trigonometry, pelajaran trigonometri dalam sphere, permukaan dari curvature relatif positif, dalam elips geometri (bagian yang berperan dalam menemukan astronomi dan navigasi. Trigonometri dalam curvature negatif merupakan bagian dari geometri hiperbola.

Sejarah awalSunting





Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya VedangaJyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga.
Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemysekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.

KonsepSunting





Jika salah satu satu sudut 90 derajat dan sudut lainnya diketahui, dengan demikian sudut ketiga dapat ditemukan, karena tiga sudut segitiga bila dijumlahkan menjadi 180 derajat. Karena itu dua sudut (yang kurang dari 90 derajat) bila dijumlahkan menjadi 90 derajat: ini sudut komplementer.

KegunaanSunting





Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografiuntuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musikakustikoptik, analisis pasar finansial, elektronikteori probabilitasstatistikabiologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasikimiateori angka (dan termasuk kriptologi), seismologimeteorologioseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisikasurveidarat dan geodesiarsitekturfonetikaekonomiteknik listrikteknik mekanikteknik sipilgrafik komputerkartografikristalografi.
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs webnya [1].

Hubungan fungsi trigonometriSunting





TrigonometryTriangle.svg
Fungsi dasar:
sin A = \frac{a}{c}
cos A = \frac{b}{c}
tan A = \frac{sin A}{cos A} = \frac{a}{b}
cot A = \frac{1}{tan A} = \frac{cos A}{sin A} = \frac{b}{a}
sec A = \frac{1}{cos A} = \frac{c}{b}
csc A = \frac{1}{sin A} = \frac{c}{a}

Identitas trigonometriSunting





sin^2 A + cos^2 A = 1
1 + tan^2 A = \frac{1}{cos^2 A} = sec^2 A
1 + cot^2 A = \frac{1}{sin^2 A} = csc^2 A

Rumus jumlah dan selisih sudutSunting





sin (A + B) = sin A cos B + cos A sin B
sin (A - B) = sin A cos B - cos A sin B
cos (A + B) = cos A cos B - sin A sin B
cos (A - B) = cos A cos B + sin A sin B
tan (A + B) = \frac{tan A + tan B}{1 - tan A tan B}
tan (A - B) = \frac{tan A - tan B}{1 + tan A tan B}

Rumus perkalian trigonometriSunting





2 sin A cos B = sin (A + B) + sin (A - B)
2 cos A sin B = sin (A + B) - sin (A - B)
2 cos A cos B = cos (A + B) + cos (A - B)
2 sin A sin B = - cos (A + B) + cos (A - B)

Rumus jumlah dan selisih trigonometriSunting





sin A + sin B = 2 sin \frac{1}{2} (A + B) cos \frac{1}{2} (A - B)
sin A - sin B = 2 cos \frac{1}{2} (A + B) sin \frac{1}{2} (A - B)
cos A + cos B = 2 cos \frac{1}{2} (A + B) cos \frac{1}{2} (A - B)
cos A -  cos B = - 2 sin \frac{1}{2} (A + B) sin \frac{1}{2} (A - B)

Rumus sudut rangkap duaSunting





sin 2A = 2 sin A cos A
{\displaystyle cos2A=cos^{2}A-sin^{2}A=1-2sin^{2}A=2cos^{2}A-1}
tan 2A = \frac{2 tan A}{1 - tan^2 A} = \frac{2 cot A}{cot^2 A - 1} = \frac{2}{cot A - tan A}

Rumus sudut rangkap tigaSunting





sin 3A = 3 sin A - 4 sin^3 A
cos 3A = 4 cos^3 A - 3 cos A
{\displaystyle tan3A={\frac {3tanA-tan^{3}A}{1-3tan^{2}A}}}

Rumus setengah sudutSunting





sin \frac{A}{2} = \pm \sqrt{\frac{1-cos A}{2}}
cos \frac{A}{2} = \pm \sqrt{\frac{1+cos A}{2}}
tan \frac{A}{2} = \pm \sqrt{\frac{1-cos A}{1+cosA}} = \frac {sin A}{1+cos A} = \frac {1-cos A}{sin A}

Persamaan trigonometriSunting





{\displaystyle \sin x=\sin \alpha } maka {\displaystyle x=\alpha +k360} atau {\displaystyle x=(180-\alpha )+k360}
{\displaystyle \cos x=\cos \alpha } maka {\displaystyle x=\pm \alpha +k360}
{\displaystyle \tan x=\tan \alpha } maka {\displaystyle x=\alpha +k180}

TUGAS LANJUTAN HTML DAN CSS - XII RPL 1

NAMA : MEILYNA AMELLIA KELAS : XII RPL 1 1. TAMPILAN CODING 2. TAMPILAN HASIL CODING MOHON MAAF APABILA MASIH ADA KEKURA...